skip to main |
skip to sidebar
Bermain Twitter mungkin berlawanan dengan tujuan akademik, tapi penelitian terbaru menemukan bahwa hubungan antar kedua unsur tersebut tidaklah terlalu jauh seperti yang dibayangkan orang-orang. Penelitian dilakukan dengan cara meminta para pelajar untuk berkontribusi pada diskusi kelas dan penugasan yang melibatkan Twitter, ternyata malah meningkatkan kesibukan mereka dua kali lipat dalam satu semester.
Penelitian dilakukan dengan cara meminta para pelajar untuk berkontribusi pada diskusi kelas dan penugasan yang melibatkan Twitter, ternyata malah meningkatkan kesibukan mereka dua kali lipat dalam satu semester. Penelitian tersebut menggunakan 19 pertanyaan survei yang berdasarkan pada National Survey of Student Engagement untuk mengukur kesibukan dari para siswa pada awal dan akhir seminar-course, untuk tahun pertama program profesional pre-health dari para pelajar tersebut. Sekira 70 pelajar diberikan tugas dan diskusi yang berhubungan dengan Twitter, seperti men-tweet tentang pengalaman mereka untuk kelas membaca. Sementara sekitar 55 pelajar juga mendapat penugasan yang sama, namun tidak menggunakan Twitter. Demikian yang dikutip dari Mashable, Jumat (15/11/2010).
Pada uji coba tersebut, terlihat bahwa para pelajar yang menggunakan Twitter kesibukannya jadi bertambah dibandingkan yang tidak menggunakan Twitter. Uji Coba ini juga menunjukkan bahwa para pelajar yang menggunakan Twitter juga meningkat nilai pelajarannya secara keseluruhan dalam satu semester, dengan mencapai angka 5. Dr. Reynol Junco, yang melakukan ujicoba ini di Lock Haven University, telah melakukan ujicoba mengenai dampak teknologi pada pelajar selama 10 tahun. Dia mengatakan bahwa hasil dari ujicoba dengan Twitter ini mungkin akan membantu para pengajar untuk melihat sisi positif dari situs jejaring sosial dan berharap para pengajar yang menggunakan jejaring sosial dapat melihat penelitian ini sebagai perbandingan efek situs jejaring sosial untuk pendidikan.
sumber : okezone.com
0 komentar:
Posting Komentar